Kamis, 08 Desember 2011

~I Menjadi lebih Bijaksana I~



mengetahui dan memahami tentang keseimbangan, keseimbangan antara kemarahan dan kesabaran, kejahatan dan kebaikan, ketakutan dan keberanian, kekecewaan dan kebanggaan, kebohongan dan kebenaran.


Menjadi lebih bijaksana bukan berarti saya lebih bijaksana dari anda, mungkin justru sebaliknya.

Menjadi lebih bijaksana artinya ingin menjadi lebih manusiawi. 

Bijaksana adalah memahami tetang keseimbangan. Memahami kejahatan dan kebaikan, memahami kemarahan dan kesabaran, memahami ketakutan dan keberanian, memahami orang lain dan diri sendiri.

Bijaksana adalah keadaan di mana jiwa selalu tenang dan berpikir jernih sebelum berucap dan bertindak. Orang yang bijaksana dapat menentukan sikap secara mandiri dan tidak terlalu mudah terperangkap oleh pandangan dangkal orang lain.
Orang yang bijaksana memiliki pandangan yang jauh terhadap sebuah masalah. Mereka biasanya selalu melihat masalah dalam konteks yang luas, tidak berpikir sempit.

Bijaksana berarti juga mengetahui. Mengetahui tentang keinginan, kebutuhan, hasrat, keindahan dan kecantikan.Mengetahui adalah anugrah yang harus dipikul dengan tanggung jawab yang besar. Ketika anda mengetahui sifat buruk teman ataupun pasangan anda, itu memerlukan kebesaran hati, dibandingkan tidak mengetahuinya.
Tapi menjadi lebih bijaksana akan mendapatkan keuntungan yang tidak terkira. Ini adalah hukum alam dari perbuatan. Siapa yang menanam dia yang akan menuai, siapa yang menabur angin akan menuai badai.Ketika seseorang menabur kebaikan akan mendapatkan kebaikan, ketika seseorang menabur kebijaksanaan akan menjadi lebih bijaksana.
Saya belum bijaksana untuk itu saya akan menabur kebijaksanaan yang dikumpulkan dari kehidupan saya dan kehidupan orang lain, agar saya menjadi lebih bijaksana, setidaknya saya akan menjadi lebih manusiawi.

dikutip dari

lebihbijaksana.blogdetik.com/index.php/bijaksana/

majalah.hidayatullah.com/?p=2575

Kamis, 01 Desember 2011

Tabungan Pendidikan & Asuransi pendidikan


Iseng iseng semalem pulang kerja, Ts berfikir wah...., sebentar lg ts junior bakalan lahir nih..... selain menyiapkan perlengkapan ts junior seperti baju, popok, dll TS sempat berfikir wah 20th kedepan ts sanggup gak ya nguliahin ts junior...???? secara kan tiap tahun biaya pendidikan semakin mahal..., ts sempet berfikir tentang tabungan pendidikan or asuransi pendidikan gitu sih..., cuma ts juga gak tau banyak tentang asuransi or tabungan pendidikan tersebut, jadi akhirnya ts tanya lah sama mbah gugel apa sih bedanya asuransi dan tabungan pendidikan, berikut ts copas dari hasil tanya si mbah, semoga dapat membantu


MENYIAPKAN DANA PENDIDIKAN ANAK
Oleh: Ahmad Gozali
Dikutip dari Nebula
Assalamu’alaikum wr wb
Pak Gozali, saya punya pertanyaan yang cukup memusingkan saya. Begini pak, saya punya seorang anak berumur 2 tahun. Tentunya saya ingin sekali menyiapkan dana pendidikannya sedari sekarang. Karena kaget juga melihat tetangga dan saudara yang memasukkan anak mereka ke sekolah, ternyata biaya pendidikan sekarang ini mahal sekali. Jadi, saya ingin menyiapkan dananya dari jauh-jauh hari.
Tapi saya masih bingung, karena ada yang menawarkan ikut asuransi pendidikan aja. Tapi ada juga yang bilang supaya saya ikut tabungan pendidikan aja. Jadi bingung, sebeneranya apa sih bedanya? Saya harus ambil yang mana baiknya?
Andi


Jawaban:
Asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebuah investasi yang khusus dipersiapkan untuk mencukup biaya pendidikannya nanti. Agar pada saatnya anak-anak Anda masuk sekolah atau kuliah, Anda tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan dari mana mencukupi biaya pendidikannya.
Walaupun memiliki tujuan yang sama, namun asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan memiliki karakteristik yang berbeda. Dan untuk menentukan mana yang lebih baik, tentu saja kita perlu melihat mana yang lebih cocok untuk Anda jalankan. Asuransi pendidikan adalah asuransi plus investasi untuk pendidikan, sedangkan tabungan pendidikan adalah investasi untuk pendidikan yang dilindungi dengan asuransi.
Pertama, kita akan bahas dulu tabungan pendidikan. Tabungan pendidikan adalah sebuah tabungan yang dirancang khusus di bank dimana seorang nasabah menabung secara periodik dan otomatis kedalam sebuah rekening yang diberi jangka waktu tertentu agar bisa sesuai dengan jadwal pendidikan anak sekolah. Karena dananya dikunci, biasanya bank akan menawarkan hasil investasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Bisa dikatakan produk ini adalah kombinasi antara tabungan dan deposito, disebut tabungan karena setorannya dilakukan secara bertahap dan seperti deposito karena dikunci selama jangka waktu tertentu.
Walaupun diberikan jangka waktu, namun bisa saja orang tua mencairkan tabungan tersebut sebelum saatnya jatuh tempo. Namun tentunya sama seperti deposito, akan dikenakan penalti atas hal ini. Saya sarankan agar hal ini tidak dilakukan kecuali dalam keadaan darurat.
Selain sebagai sarana investasi, tabungan pendidikan juga dilengkapi dengan asuransi. Artinya, jika Anda sebagai pencari nafkah meninggal dunia dan tidak bisa lagi menabung untuk biaya pendidikan anak-anak, maka asuransi akan menggantikan setoran tabungan itu. Tanpa harus menabung lagi, biaya pendidikan anak-anak tetap terpenuhi.
Dan yang kedua yaitu asuransi pendidikan. Karena produk dasarnya asuransi, lebih tepatnya asuransi jiwa, maka asuransi pendidikan ini sebetulnya tidak berbeda jauh dengan produk asuransi jiwa lainnya. Yaitu program yang akan memberikan keluarga Anda manfaat jika terjadi resiko kematian. Manfaat yang diterima biasanya adalah santunan dan hasil investasi untuk biaya pendidikan. Namun jika tidak terjadi resiko kematian, maka asuransi akan memberikan sejumlah beasiswa pendidikan yang tidak lain berasar dari investasi Anda berupa premi yang sudah dibayarkan.
Sebagai produk asuransi, maka tentunya investasi ini tidak bisa dicairkan setiap saat. Investasi ini baru bisa dicairkan dengan dua kondisi. Pertama, yaitu apabila telah jatuh tempo, dan yang kedua yaitu jika terjadi resiko kematian. Jatuh temponya sendiri bisa diatur dan disesuaikan dengan jadwal pendidikan anak-anak, agar pas anak masuk sekolah, pas uangnya cair.
Biasanya hasil investasi di asuransi pendidikan relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan pendidikan. Namun asuransi tidak bisa sefleksibel tabungan, kalau mau dihentikan ditengah jalan, harus menunggu sekitar 3 tahun sampai ada nilai tunai untuk diuangkan. Dan biasanya, prosesnya pun lebih berbelit dan perlu waktu lebih lama dibandingkan dengan tabungan pendidikan.
Kalau kita lihat karakteristiknya, sepertinya tabungan pendidikan akan lebih cocok untuk Anda yang ingin menyiapkan dana pendidikan dalam jangka pendek. Bagi Anda yang memiliki penghasilan tidak tetap, mungkin ada baiknya juga mengambil tabungan pendidikan saja karena bisa menambah setoran kapanpun juga sehingga hasil investasinya bisa lebih besar. Tapi untuk jangka panjang, sepertinya asuransi pendidikan akan lebih sesuai. Walau prosedur sedikit lebih rumit, namun hasil investasi bisa diharapkan lebih tinggi.
Untuk anak Anda, kenapa tidak Anda buat saja dua-duanya. Untuk persiapan biaya pendidikan SD, SMP dan SMA-nya, ikut saja tabungan pendidikan di bank secara bertahap. Artinya sekarang ikut tabungan pendidikan untuk SD saja. Jika sudah masuk SD, buat lagi tabungan pendidikan untuk masuk SMP dan SMA. Tapi untuk persiapan biaya kuliahnya nanti, saya sarankan ambil saja asuransi pendidikan. Tapi ingat, atur jangka waktunya agar bisa cair hanya ketika ia sudah mulai masuk kuliah saja atau sekitar usia anak Anda 18 tahun nanti. 

Salam,
Ahmad Gozali
Perencana Keuangan


Sumber :
http://gambar.mitrasites.com/asuransi-pendidikan.html

About Karyo

Foto saya
I'm just ordinary people ... Manusia Biasa dengan segala keterbatasan dan kekurangan